MPASI atau Makanan Pendamping ASI merupakan makanan tambahan yang diberikan pada bayi saat usianya mencapai enam bulan. MPASI dibutuhkan sebagai asupan nutrisi bagi bayi selain ASI atau susu formula. Namun, MPASI tidak hanya tentang jenis makanan yang diberikan pada bayi, namun juga tentang tekstur makanan tersebut. Tekstur makanan MPASI harus disesuaikan dengan usia bayi karena ada banyak alasan yang penting untuk memperhatikan hal ini.
Pertama-tama, tekstur makanan harus disesuaikan dengan usia bayi karena kemampuan pencernaannya yang masih berkembang. Pada awal pemberian MPASI, bayi masih memiliki refleks menghisap dan menelan yang belum sempurna. Oleh karena itu, tekstur makanan harus dihaluskan agar mudah ditelan oleh bayi. Seiring dengan bertambahnya usia, kemampuan pencernaan bayi akan semakin baik dan ia akan dapat mengatasi tekstur makanan yang lebih padat. Oleh karena itu, penting untuk mengubah tekstur makanan MPASI sesuai dengan usia bayi agar tidak membebani sistem pencernaannya.
Kedua, tekstur makanan harus disesuaikan dengan usia bayi karena risiko tersedak yang lebih tinggi pada bayi yang masih kecil. Bayi yang masih kecil belum memiliki kemampuan untuk mengunyah makanan secara sempurna, sehingga ada risiko tersedak jika makanan terlalu padat atau terlalu besar. Oleh karena itu, tekstur makanan harus dihaluskan agar mudah ditelan dan tidak menyebabkan risiko tersedak pada bayi. Seiring dengan bertambahnya usia, risiko tersedak akan semakin berkurang karena kemampuan mengunyah dan menelan makanan semakin baik.
Ketiga, tekstur makanan harus disesuaikan dengan usia bayi karena perkembangan kemampuan motoriknya. Bayi yang masih kecil belum memiliki kemampuan motorik yang cukup untuk mengambil dan memegang makanan yang padat atau berukuran besar. Oleh karena itu, tekstur makanan harus dihaluskan dan diberikan dalam bentuk bubur atau puree agar mudah diambil dan dimakan oleh bayi. Seiring dengan bertambahnya usia, kemampuan motorik bayi akan semakin baik dan ia akan dapat mengambil dan memegang makanan yang lebih padat atau berukuran lebih besar.
Keempat, tekstur makanan harus disesuaikan dengan usia bayi karena kebutuhan nutrisinya yang berbeda-beda. Bayi yang masih kecil membutuhkan nutrisi yang lebih banyak dari ASI atau susu formula, sehingga makanan pendamping yang diberikan haruslah berupa bubur atau puree yang kaya akan nutrisi. Seiring dengan bertambahnya usia, kebutuhan nutrisi bayi akan berubah dan makanan pendamping yang diberikan harus disesuaikan dengan kebutuhan nutrisinya. Misalnya, pada usia 8 bulan, bayi sudah dapat diberikan makanan yang lebih padat seperti sayuran yang diiris atau buah-buahan yang dipotong kecil-kecil.
Kelima, tekstur makanan harus disesuaikan dengan usia bayi karena pengenalan pada variasi rasa dan tekstur. Bayi yang masih kecil perlu dikenalkan pada berbagai macam rasa dan tekstur agar ia dapat mengembangkan selera dan memperluas pilihan makanannya. Oleh karena itu, penting untuk memberikan makanan dengan variasi rasa dan tekstur yang sesuai dengan usia bayi. Misalnya, pada usia 6-7 bulan, bayi dapat diberikan makanan pendamping dalam bentuk puree dengan variasi rasa dan tekstur yang halus dan lembut. Pada usia 8-9 bulan, bayi dapat diberikan makanan dengan tekstur yang lebih kasar dan rasa yang lebih bervariasi, seperti sayuran yang diiris atau buah-buahan yang dipotong kecil-kecil.
Namun, perlu diingat bahwa tekstur makanan MPASI harus disesuaikan dengan usia bayi secara bertahap dan tidak terburu-buru. Perubahan tekstur makanan yang terlalu drastis atau terlalu cepat dapat menyebabkan masalah pencernaan atau risiko tersedak pada bayi. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan perkembangan kemampuan pencernaan, motorik, dan nutrisi bayi secara perlahan-lahan dan memberikan makanan dengan tekstur yang sesuai dengan usianya.
Dalam menjalankan pemberian tekstur MPASI sesuai usia, orang tua juga harus memperhatikan kualitas bahan makanan yang digunakan. Pastikan bahan makanan yang digunakan dalam MPASI adalah bahan makanan yang sehat, segar, dan bebas dari zat-zat kimia berbahaya. Selain itu, pastikan juga kebersihan dan keamanan dalam pengolahan dan penyimpanan makanan MPASI.